Anak anak yang selamat dari gempuran zionis Israel, tengah membawa bendera Negaranya Palestine. (Foto: Google)
LINGKARTIGANEWS.COM(Palestine/Gaza) – Pasukan penjajah Zionis terus melakukan kejahatan genosida di Jalur Gaza, selama 176 hari berturut-turut, dengan melancarkan puluhan serangan udara dengan sengit, penembakan artileri, operasi sabuk api, serta melakukan pembantaian berdarah terhadap warga sipil, dan melakukan kejahatan mengerikan di wilayah serangan. Serangan-serangan mematikan ini digelar di tengah situasi kemanusiaan yang sangat buruk akibat pengepungan dan pengusiran lebih dari 90% warganya.
Koresponden Pusat Informasi Palestina melaporkan bahwa pesawat tempur dan artileri penjajah Israel melanjutkan serangan dan pemboman sangat sengit dan keras – hari ini, Rabu – di berbagai bagian Jalur Gaza yang menargetkan rumah-rumah, tempat berkumpulnya para pengungsi dan jalan-jalan yang menewaskan ratusan syuhada dan terluka mengabaikan resolusi Dewan Keamanan yang menuntut gencatan senjata segera selama bulan Ramadhan yang dimulai dua minggu lalu.
Sumber media melaporkan bahwa pesawat tempur Israel melancarkan beberapa serangan kekerasan di tengah Jalur Gaza, sementara sedikitnya 8 warga terluka akibat pendudukan yang menargetkan mereka yang menunggu bantuan di dekat Bundaran Kuwait di Jalan Salah al-Din di Gaza selatan.
Artileri pendudukan menembaki bagian timur Rafah pada tengah malam, bersamaan dengan tembakan senjata berat ke arah wilayah tersebut.
Sumber keluarga-keluarga Palestina melaporkan bahwa 13 warga, termasuk 10 dari keluarga Al-Abadla, menjadi martir di kota Al-Qarara, sebelah timur Khan Yunis, akibat pemboman Israel dua hari lalu.
Pasukan penjajah Zionis melanjutkan agresi mereka terhadap Kompleks Medis Al-Shifa dan sekitarnya, sebelah barat Gaza, selama tiga belas hari berturut-turut, dan melakukan eksekusi, penangkapan, penyiksaan, dan pemindahan paksa warga.
Pasukan penjajah juga melanjutkan agresi baru mereka terhadap rumah sakit Al-Amal dan Nasser serta sekitarnya di Khan Yunis selama tujuh hari berturut-turut. (sumber/ pusat informasi Palestine / foto Google)